Kelebihan :
- Dapat mengatasi kendala-kendala yang terdapat pada proses kimia dan mekanikal.
- Dapat menurunkan kadar BOD, COD, kekeruhan dengan efesian sekitar 80-90%.
- Lumpur (sludge) yang terbentuk dikembalikan (recycle) ke dalam bak Aerasi ( Aerobik).
- Lumpur yang dibuang relatif sedikit dan tidak bersifat B3 / ramah lingkungan.
- Lumpur yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan pupuk organik ( Bio Fertilizer).
- Sesuai/cocok diterapkan untuk industri berbasis makanan dan minuman.
- Efluen dapat memenuhi Nilai Baku Mutu ( nilai parameter yang berpengaruh dapat dibawah Baku Mutu).
- Lumpur yang terbentuk berasal dari bakteri/mikrooganisme yang telah mati.
- Secara keseluruhan : Proses Biologi merupakan proses ramah lingkungan (dapat meningkatkan promosi perusahaan).
- Lingkungan Hidup (LH) akan mengapresiasi/mendukung proses tersebut.
Kekurangan :
- Memerlukan udara ( dari blower) dan di-on-kan secara terus menerus (24 jam).
- Perlu penambahan nutrisi / suplemen seperti ; urea, tetes tebu, KCL dan BIO Active.
- Diperlukan Bak Aerasi/Aerobik dengan waktu tinggal dijaga sekitar 8-14 jam.
- Perlu dilakukan analisa secara berkala untuk parameter diatas ( BOD, COD, MHSS, SV30).
- Perlu dilakukan SDM yang memehami tentang bahan kimia dan biologi.
- Diperlukan bak stabilisasi, untuk menyimpan lumpur (sebagai cadangan bakteri).
- Menambah energy listrik untuk blower (1 Kw untuk blower dapat mengolah air limbah).
- Bila terjadi trouble pada pengolahan (misal terjadi shock-loading), maka cadangan bakteri di Bak stabilisasi dapat dialirkan ke dalam Bak Aerasi.