Kelebihan :
- Tidak memerlukan bahan kimia ( koagulan dan flokulan ).
- Tidak ada biaya untuk pengadaan bahan kimia.
- Tidak memerlukan tempat untuk persediaan bahan kimia.
- Tidak menghasilkan lumpur B3 akibat penambahan kimia.
- Lumpur yang terbentuk adalah partikel yang dapat terandapkan.
- Tidak ada biaya untuk treatment/pengelolaan lumpur B3.
- Tidak memerlukan SDM yang mempunyai kompetensi tertentu.
Kekurangan :
- Partikel harus (koloid) tidak dapat diendapkan dalam waktu beberapa jam.
- Kadar BOD dan COD tidak mengalami perubahan yang signifikan oleh proses tersebut.
- Pengurangan kadar kekeruhan (turbidity)tidak maksimal.
- Hasil analisa parameter air di aliran effluen masih diatas baku mutu ( sehingga untuk tingkat Proper mempunyai Kategori MERAH). Hasil analisa tersebut harus dilaporkan ke LH setiap periode tertentu ( 3 bulanan).
- Bila kategori diatas MERAH tidak berubah pada waktu yang akan datang, maka menurut peraturan baru, maka pihak industri akan didenda sebesar 2 milyar rupiah atau pemilik perusahaan akan ditahan selama 1 ( satu ) tahun.
- Lumpur (sludge) yang terbentuk masih relatif encer, sehingga dalam pengeringan lumpur di tempat SDB (Sludge Drying Bed) relatif lebih lama atau memerlukan penampungan relatif besar.
- Beban alat filtrasi menjadi lebih berat, karena efluen yang masuk ke alat tersebut relatif masih keruh (alat filtrasi lebih cepat jenuh (saturated).