Kelebihan dan Kekurangan Proses Pengolahan IPAL dengan Proses Biologi

Kelebihan :
  1. Dapat mengatasi kendala-kendala yang terdapat pada proses kimia dan mekanikal.
  2. Dapat menurunkan kadar BOD, COD, kekeruhan dengan efesian sekitar 80-90%.
  3. Lumpur (sludge) yang terbentuk dikembalikan (recycle) ke dalam bak Aerasi ( Aerobik).
  4. Lumpur yang dibuang relatif sedikit dan tidak bersifat B3 / ramah lingkungan.
  5. Lumpur yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan pupuk organik ( Bio Fertilizer).
  6. Sesuai/cocok diterapkan untuk industri berbasis makanan dan minuman.
  7. Efluen dapat memenuhi Nilai Baku Mutu ( nilai parameter yang berpengaruh dapat dibawah Baku Mutu).
  8. Lumpur yang terbentuk berasal dari bakteri/mikrooganisme yang telah mati.
  9. Secara keseluruhan : Proses Biologi merupakan proses ramah lingkungan (dapat meningkatkan promosi perusahaan).
  10. Lingkungan Hidup (LH) akan mengapresiasi/mendukung proses tersebut.
Kekurangan :
  1. Memerlukan udara ( dari blower) dan di-on-kan secara terus menerus (24 jam).
  2. Perlu penambahan nutrisi / suplemen seperti ; urea, tetes tebu, KCL dan BIO Active.
  3. Diperlukan Bak Aerasi/Aerobik dengan waktu tinggal dijaga sekitar 8-14 jam.
  4. Perlu dilakukan analisa secara berkala untuk parameter diatas ( BOD, COD, MHSS, SV30).
  5. Perlu dilakukan SDM yang memehami tentang bahan kimia dan biologi.
  6. Diperlukan bak stabilisasi, untuk menyimpan lumpur (sebagai cadangan bakteri).
  7. Menambah energy listrik untuk blower (1 Kw untuk blower dapat mengolah air limbah).
  8. Bila terjadi trouble pada pengolahan (misal terjadi shock-loading), maka cadangan bakteri di Bak stabilisasi dapat dialirkan ke dalam Bak Aerasi.